Senin, 19 Oktober 2015

Dunia Pendidikan Butuh Generasi Qowiyyun Amin

Generasi “Qowiyyun Amin” sangatlah dibutuhkan di era globalisasi ini. Generasi yang cerdas, trampil dan amanat, adalah dapat mengendalikan akal dan tindakannya secara penuh dengan bersumber pada hati nurani. (Drs. H.  Akhirin Ali, M.Ag)
Fenomena sarjana pengangguran (belum bekerja) ataupun bekerja tidak sesuai dengan jurusan yang ditekuninya, sudah bukan rahasia pribadi lagi melainkan sudah menjadi masalah nasional. Mengingat sarjana pendidikan pun juga tak luput dalam bagian dari fenomena tersebut, maka perlu adanya sebuah solusi tepat untuk mengatasi hal itu. Adanya fenomena tersebut, ijazah masih saja memberikan daya pikat tersendiri sebagai alat resmi dari pemerintah untuk mencari kerja. Sehingga lembaga pendidikan formalpun masih sangat diminati masyarakat meski tarifnya tak murah lagi. Asumsi-asumsi negatif masyarakat, mengenai fenomena tersebut dapat dijadikan tolak ukur bagi suatu lembaga perguruan tinggi untuk mengevaluasi kinerjanya dan selalu berinovasi.
Mematahkan asumsi-asumsi negatif masyarakat mengenai fenomena tersebut, segenap keluarga FTIK (Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan) UNISNU Jepara berusaha menghadirkan inovasi-inovasi baru dalam meningkatkan kinerja dan mengembangkan intelektual mahasiswanya. Inovasi tersebut diterapkan mulai dari tataran dekanat, staf tata usaha, dosen-dosen hingga tingkat organisasi intra kampus di dalam naungan FTIK. Adanya pembelajaran melalui aplikasi baru seperti e-Learning, Classroom, pembaruan sistem informasi melaui siakad dan website serta pemanfaatan media lainnya dapat dijadikan sebagai media edukasi, informasi dan rekreasi.
Drs. H. Akhirin Ali, M.Ag, dekan FTIK, UNISNU Jepara, berpendapat bahwa mahasiswa dewasa ini harus dapat menjadi generasi yang “Qowiyyun Amin” yaitu generasi yang cerdas, trampil dan amanat. Menurut Beliau, dengan pemanfaatan media modern kita harus memiliki kendali penuh agar tercipta kesinambungan yang harmonis, “ati kudune iso ngendalikno akal lan asto” maksudnya hati harus menjadi sumber utama kita dalam mengendalikan logika dan tindakan kita. Selain itu, untuk menjadi generasi “Qowiyyun Amin” mahasiswa pun perlu mengikuti kegiatan ekstra kurikuler selain kegiatan perkuliahan pada umumnya. dengan mengikuti organisasi kemahasiswaan di kampus, agar dapat mengembangkan minat bakatnya.
Organisasi Kemahasiswaan di FTIK
Seperti halnya fakultas lainnya, fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan UNISNU Jepara memiliki beberapa organisasi kemahasiswaan. Organisasi-organisasi ini bergerak dibidang pengembangan minat bakat mahasiswa dan peningkatan intelektual mahasiswa. Kerjasama antara fakultas dengan organisasi kemahasiswaan pun dilakukan untuk mengembangkan intelektual dan minat bakat mahasiswa. Selain itu, beberapa kegiatan organisasi tersebut dilakukan dengan tujuan untuk sosialisasi fakultas kepada masyarakat umum.
Organisasi yang ada di FTIK UNISNU Jepara, terdiri dari BEM FTIK sebagai UKM yang menaungi beberapa organisasi didalamnya. Terdapat empat organisasi pengembangan minat bakat dibawah naungan  BEM FTIK yaitu HMJ PAI dan HMJ PBI, serta unit kegiatan kampus (UKK) LPM IDE@, Bant@, dan IRSYAD. Adanya organisasi tersebut sangat membantu mahasiswa FTIK khususnya untuk mengembangkan minat bakatnya, menambah intelektual maupun pengalaman dalam berorganisasi. Selain itu juga bertujuan untuk mempromosikan FTIK di kalangan siswa dan masrayakat.
Sebagai organisasi dibawah naungan BEM FTIK, HMJ PAI maupun HMJ PBI merupakan wadah mahasiswa untuk belajar bagaimana cara menjadi seorang organisatoris yang mampu berkarya, bergerak dalam kegiatan-kegiatan luar kelas, tetapi tetap di dalam koridor pendidikan agama Islam dan PBI. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mencapai pengetahuan yang luas dan pengalaman belajar mahasiswa PAI maupun PBI. Tak hanya itu, HMJ di FTIK memiliki jaringan koordinasi dengan kampus-kampus lain di Indonesia.
Belajar diluar kelas juga dapat diperoleh segenap mahasiswa FTIK, melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh UKK dibawah naungan BEM FTIK, sesuai dengan minat bakat yang dimilikinya. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai UKK yang ada di naungan BEM FTIK : LPM IDE@ adalah organisasi yang bergerak dibidang tulis menulis atau jurnalistik, Bant@ mengembangkan bakat bermusik mahasiswa, sedangkan IRSYAD adalah UKK yang bergerak di bidang keagamaan.
Beberapa kegiatan rutin serta unggulan organisasi kemahasiswaan yang telah dilakukan BEM FTIK bersama UKK dibawah naunganya antara lain adalah Pelatihan administrasi, Education Festival, seminar pendidikan nasional, gebyar ramadhan, serta manajemen pengelolaan organisasi. Selain itu, organisasi dibawah naungan BEM FTIK pun mememiliki program unggulan sendiri yang dapat dijadikan ciri khas organisasi tersebut.
Education Festival
Kegiatan Education Festival merupakan program unggulan yang dilakukan oleh organ kemahasiswaan FTIK, sebagai ajang kreatifitas siswa dan mahasiswa di Jepara. Selain itu, agenda ini juga merupakan alat sosialisasi fakultas pada siswa-siswi SMA sederajat, karena di dalam agenda ini terdapat beberapa lomba yang ditujukan untuk siswa-siswi SMA sederajat di Jepara dan sekitarnya. Tak hanya itu, lomba-lomba yang ada juga para santri-santri pondok pesantren di daerah karisidenan Pati.
Lomba-lomba tersebut antara seperti pidato tiga bahasa (Indonesia, Inggris dan Arab), karikatur, membuat artikel pendidikan, rebana, edufest idol, dan parade band. Terselenggaranya agenda tersebut, diharapkan dapat menyalurkan juara-juara lomba untuk mengikuti festival maupun ajang pencarian minat bakat ke lingkup yang lebih luas lagi. 
Seminar Pendidikan Nasional
Selain itu kegiatan rutin seminar pendidikan nasional juga memiliki daya tarik tersendiri, apalagi jika seminar tersebut menghadirkan tokoh nasional yang mampu menginspirasi dunia pendidikan, sehingga seminar tak lagi menjadi forum ceremonial yang membosankan namun menjadi forum yang sangat inspiratif. Seperti halnya yang dilakukan oleh BEM FTIK yang bekerjasama dengan sekolah SEMAI Juni lalu, berhasil mendatangkan bapak Munif Chatib (Konselor Pendidikan), salah satu penggagas kurikulum 2013 dan penulis buku best seller tentang dunia pendidikan.
Dengan adanya seminar pendidikan nasional tersebut, dapat menambah pandangan positif masyarakat terhadap FTIK UNISNU Jepara. Selain itu, adanya agenda tersebut diharapkan dapat menjadi representatif dalam perubahan konsep pendidikan yang ada di Jepara khususnya. Agenda ini juga dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa UNISNU Jepara, khususnya mahasiswa FTIK agar menjadi calon-calon pendidik yang akan memajukan pendidikan di Jepara bahkan di seluruh Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar