Generasi “Qowiyyun Amin” sangatlah dibutuhkan di era
globalisasi ini. Generasi yang cerdas, trampil dan amanat, adalah dapat
mengendalikan akal dan tindakannya secara penuh dengan bersumber pada hati
nurani. (Drs. H. Akhirin Ali,
M.Ag)
Fenomena
sarjana pengangguran (belum bekerja) ataupun bekerja tidak sesuai dengan
jurusan yang ditekuninya, sudah bukan rahasia pribadi lagi melainkan sudah
menjadi masalah nasional. Mengingat sarjana pendidikan pun juga tak luput dalam
bagian dari fenomena tersebut, maka perlu adanya sebuah solusi tepat untuk
mengatasi hal itu. Adanya fenomena tersebut, ijazah masih saja memberikan daya
pikat tersendiri sebagai alat resmi dari pemerintah untuk mencari kerja.
Sehingga lembaga pendidikan formalpun masih sangat diminati masyarakat meski
tarifnya tak murah lagi. Asumsi-asumsi negatif masyarakat, mengenai fenomena
tersebut dapat dijadikan tolak ukur bagi suatu lembaga perguruan tinggi untuk
mengevaluasi kinerjanya dan selalu berinovasi.
Mematahkan
asumsi-asumsi negatif masyarakat mengenai fenomena tersebut, segenap keluarga
FTIK (Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan) UNISNU Jepara berusaha menghadirkan
inovasi-inovasi baru dalam meningkatkan kinerja dan mengembangkan intelektual
mahasiswanya. Inovasi tersebut diterapkan mulai dari tataran dekanat, staf tata
usaha, dosen-dosen hingga tingkat organisasi intra kampus di dalam naungan
FTIK. Adanya pembelajaran melalui aplikasi baru seperti e-Learning, Classroom,
pembaruan sistem informasi melaui siakad dan website serta pemanfaatan media lainnya dapat dijadikan sebagai
media edukasi, informasi dan rekreasi.
Drs. H.
Akhirin Ali, M.Ag, dekan FTIK, UNISNU Jepara, berpendapat bahwa mahasiswa
dewasa ini harus dapat menjadi generasi yang “Qowiyyun Amin” yaitu generasi yang cerdas, trampil dan amanat.
Menurut Beliau, dengan pemanfaatan media modern kita harus memiliki kendali
penuh agar tercipta kesinambungan yang harmonis, “ati kudune iso ngendalikno
akal lan asto” maksudnya hati harus menjadi sumber utama kita dalam
mengendalikan logika dan tindakan kita. Selain itu, untuk menjadi generasi “Qowiyyun Amin” mahasiswa pun perlu
mengikuti kegiatan ekstra kurikuler selain kegiatan perkuliahan pada umumnya.
dengan mengikuti organisasi kemahasiswaan di kampus, agar dapat mengembangkan
minat bakatnya.
Organisasi Kemahasiswaan di FTIK
Seperti
halnya fakultas lainnya, fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan UNISNU Jepara
memiliki beberapa organisasi kemahasiswaan. Organisasi-organisasi ini bergerak
dibidang pengembangan minat bakat mahasiswa dan peningkatan intelektual
mahasiswa. Kerjasama antara fakultas dengan organisasi kemahasiswaan pun
dilakukan untuk mengembangkan intelektual dan minat bakat mahasiswa. Selain
itu, beberapa kegiatan organisasi tersebut dilakukan dengan tujuan untuk
sosialisasi fakultas kepada masyarakat umum.
Organisasi
yang ada di FTIK UNISNU Jepara, terdiri dari BEM FTIK sebagai UKM yang menaungi
beberapa organisasi didalamnya. Terdapat empat organisasi pengembangan minat
bakat dibawah naungan BEM FTIK yaitu HMJ
PAI dan HMJ PBI, serta unit kegiatan kampus (UKK) LPM IDE@, Bant@, dan IRSYAD.
Adanya organisasi tersebut sangat membantu mahasiswa FTIK khususnya untuk
mengembangkan minat bakatnya, menambah intelektual maupun pengalaman dalam berorganisasi.
Selain itu juga bertujuan untuk mempromosikan FTIK di kalangan siswa dan
masrayakat.
Sebagai
organisasi dibawah naungan BEM FTIK, HMJ PAI maupun HMJ PBI merupakan wadah
mahasiswa untuk belajar bagaimana cara menjadi seorang organisatoris yang mampu
berkarya, bergerak dalam kegiatan-kegiatan luar kelas, tetapi tetap di dalam
koridor pendidikan agama Islam dan PBI. Kegiatan tersebut bertujuan untuk
mencapai pengetahuan yang luas dan pengalaman belajar mahasiswa PAI maupun PBI.
Tak hanya itu, HMJ di FTIK memiliki jaringan koordinasi dengan kampus-kampus
lain di Indonesia.
Belajar
diluar kelas juga dapat diperoleh segenap mahasiswa FTIK, melalui
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh UKK dibawah naungan BEM FTIK, sesuai
dengan minat bakat yang dimilikinya. Berikut ini adalah penjelasan singkat
mengenai UKK yang ada di naungan BEM FTIK : LPM IDE@ adalah organisasi yang
bergerak dibidang tulis menulis atau jurnalistik, Bant@ mengembangkan bakat
bermusik mahasiswa, sedangkan IRSYAD adalah UKK yang bergerak di bidang
keagamaan.
Beberapa
kegiatan rutin serta unggulan organisasi kemahasiswaan yang telah dilakukan BEM
FTIK bersama UKK dibawah naunganya antara lain adalah Pelatihan administrasi, Education
Festival, seminar pendidikan nasional, gebyar ramadhan, serta manajemen
pengelolaan organisasi. Selain itu, organisasi dibawah naungan BEM FTIK pun
mememiliki program unggulan sendiri yang dapat dijadikan ciri khas organisasi
tersebut.
Education Festival
Kegiatan Education
Festival merupakan program unggulan yang dilakukan oleh organ kemahasiswaan
FTIK, sebagai ajang kreatifitas siswa dan mahasiswa di Jepara. Selain itu,
agenda ini juga merupakan alat sosialisasi fakultas pada siswa-siswi SMA
sederajat, karena di dalam agenda ini terdapat beberapa lomba yang ditujukan
untuk siswa-siswi SMA sederajat di Jepara dan sekitarnya. Tak hanya itu,
lomba-lomba yang ada juga para santri-santri pondok pesantren di daerah
karisidenan Pati.
Lomba-lomba tersebut antara seperti
pidato tiga bahasa (Indonesia, Inggris dan Arab), karikatur, membuat artikel
pendidikan, rebana, edufest idol, dan parade band. Terselenggaranya agenda
tersebut, diharapkan dapat menyalurkan juara-juara lomba untuk mengikuti
festival maupun ajang pencarian minat bakat ke lingkup yang lebih luas lagi.
Seminar Pendidikan Nasional
Selain itu
kegiatan rutin seminar pendidikan nasional juga memiliki daya tarik tersendiri,
apalagi jika seminar tersebut menghadirkan tokoh nasional yang mampu
menginspirasi dunia pendidikan, sehingga seminar tak lagi menjadi forum ceremonial
yang membosankan namun menjadi forum yang sangat inspiratif. Seperti halnya
yang dilakukan oleh BEM FTIK yang bekerjasama dengan sekolah SEMAI Juni lalu,
berhasil mendatangkan bapak Munif Chatib (Konselor Pendidikan), salah satu
penggagas kurikulum 2013 dan penulis buku best seller tentang dunia pendidikan.
Dengan adanya seminar pendidikan
nasional tersebut, dapat menambah pandangan positif masyarakat terhadap FTIK
UNISNU Jepara. Selain itu, adanya agenda tersebut diharapkan dapat menjadi
representatif dalam perubahan konsep pendidikan yang ada di Jepara khususnya.
Agenda ini juga dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa UNISNU Jepara,
khususnya mahasiswa FTIK agar menjadi calon-calon pendidik yang akan memajukan
pendidikan di Jepara bahkan di seluruh Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar