MANAJEMEN
WAKTU
Dalam
kehidupan kita sehari-hari adalanya seseorang dihadapkan pada segudang
aktifitas, di sisi lain terkadang banyak sekali waktu kita yang terbuang
sia-sia. Hal ini sering kita remehkan padahal sebenarnya hal yang sangat
penting adalah melakukan manajemen waktu dalam melakukan hal-hal yang akan kita
lakukan. Adakalanya karena banyaknya aktifitas seseorang menjadi stres. Hal ini
disebabkan karena kurang opotimalnya manjemen waktu. Dalam hal ini menajemen
waktu menjadi sangat penting dalam mengatasi serangkaian kegiatan yang menuntut
untuk segera diselesaikan. Pada dasarnya
kualitas hidup seseorang tidak ditentukan seberapa besar energi yang
dimilikinya namun lebih pada bagaimana seseorang bisa mengatur waktunya.
Dalam
sebuah acara dialaog yang di fasilitasi oleh PMII Rayon Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan yang menghadirkan Sukarman.M.Pd.I , Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
(FTIK) UNISNU Jepara hari Selasa 14 Oktober 2014 di halaman kampus UNISNU
Jepara memaparkan bahwa Sebagaimana manajemen pada umumnya, dalam manajemen
waktu kita juga perlu melakukan fungsi-fungsi
dasar manajemen yaitu planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian),
actuating (penggerakan), controlling (pengendalian).
1. PLANNING (Perencanaan)
Sebelum menjalankan beberapa aktifitas
ada baiknya kita melakukan perencanaan terlebih dahulu. Harapannya tidak lain
adalah dengan perencanaan yang baik akan memberi dampak baik pula. Dalam hal
ini Metode “SMART Planning” perlu
diterapkan.
S
(Spesifik)
Buatlah list atau daftar tentang apa
saja kegiatan / ragam aktifitas yang akan dijalani. Karena tidak menutup
kemungkinan seseorang akan mempunyai lebih dari satu agenda. Dengan melakukan pendataan kegiatan secara
spesifik akan lebih mudah menentukan fokus pada kegiatan mana saja yang akan
dicapai.
M
(Measurable)
Lakukan pengukuran/ perkiraan tentang
seberapa banyak rentang waktu kegiatan.
mana kegiatan yang membutuhkan rentang waktu lama dan mana kegiatan
membutuhkan rentang waktu yang lebih pendek.
A (Achievable)
Pertimbangkan juga sisi ketercapaiannya.
Seberapa besar peluang / kemungkinan kegiatan-kegiatan tersebut dapat kita selesaikan.
R
(Reasonable)
Pilihlah jenis kegiatan yang realistis
atau masuk akal, Jangan membuat program yang terlalu sulit sehingga tidak
mungkin dicapai.
T
(Timeline)
Buatlah penjadwalan tentang apa jenis
kegiatan, waktu, tempat dan lain sebagainya. Supaya tidak ada agenda yang
terlewatkan.
2. ORGANIZING ( pengelompokan )
Ada
dua model organizing / pengelompokan kegiatan :
1. Pengelompokan
berdasarkan Orang .
Adakalnya seseorang mempunyai beberapa kegiatan yang melibatkan
diri sendiri ada juga kegiatan-kegiatan yang melibatkan orang lain, kelompok
ataupun lembaga.
2. Pengelompokan
berdasarkan Waktu.
Dalam hal ini kita perlu melakukan pengelompokan
kegiatan mana kegiatan bersifat rutin , tidak rutin dan insidental / tak
terduga.
3. ACTUATING (Penggerakan)
Dalam hal ini adalah saatnya menjalankan
semua agenda yang kita rencanakan. Namun bagaimana jika ternyata ditemukan
beberapa tugas yang bersamaan, dan kita harus melakukannya semua, solusinya
adalah menentukan skala prioritas. Dalam artian kita utamakan hal-hal
yang penting terlebih dahulu atas hal-hal yang kurang penting atau bahkan tidak
penting. Jika dihadapkan pada hal-hal yang sama pentingnya maka kita
pertimbangkan diantara sekian banyak hal penting pasti ada yang lebih penting
atau bahkan paling penting. Besar atau kecilnya efek / akibat juga bisa
dijadikan pertimbangan dalam menentukan skala prioritas.
Jika beberapa agenda penting berkaitan
dengan organisasi yang tidak mungkin semua dilaksanakan sendiri maka solusinya
adalah menjalankan fungsi delegasi. dengan pendelegasian kita bisa melakukan dan
menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Kita bisa menggunakan prinsip pareto. Yaitu 80
% dari prestasi anda dihasilkan dengan melakukan 20 % usaha kita..
4. CONTROLING (Pengendalian)
Sebenarnya fungsi pengendalian dalam
lingkup organisasi ini dilakukan oleh orang lain yakni atasan ataupun pimpinan.
Namun jika kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan kita pribadi maka yang
efektif melakukan pengendalian adalah oleh diri kita sendiri.
ü Cobalah
mengurangi hal-hal yang kurang penting untuk hal-hal yang lebih penting. Dengan
cara demikian waktu yang ada dapat kita manfaatkan dengan maksimal.
ü Jangan
menunda pekerjaan, karena menunda pekerjaan berarti menumpuk pekerjaan. Kata
pepatah “ never put till tomorrow what you can do today” artinya “
jangan menunggu sampai besok apa yang anda bisa lakukan hari ini.”
ü Jauhkan
sifat malas dengan cara memaksa diri sendiri, tentunya dalam konteks kegiatan
yang positif. Orang bijak mengatakan
“jika kita tidak memaksa keadaan maka suatu saat kita akan dipaksa oleh
keadaan.” Satu misal kita tidak memaksa diri untuk mengikuti perkuliahan, atau
mungkin kita tidak memaksa diri untuk memenuhi tugas-tugas mata kuliah, suatu
saat kita akan dipaksa oleh keadaan berupa konsekuensi gagalnya nilai dan lain
sebagainya.
Masalah terbesar kita dalam memanajemen waktu adalah penyakit
malas. Seyogyanya kita harus bisa memerangi rasa malas bahkan sampai menghilangkannya
dalam kehidupan kita. Walaupun berat namun kita harus bisa mengatasinya. Pada
dasarnya, manajemen waktu itu tergantung dari kita sendiri, dan manajer yang
paling paham dengan kondisi waktu kita adalah diri kita sendiri. Jadi
manfaatkan waktu sebaik mungkin. Karena
waktu yang telah berlalu berarti sudah menjadi masa lalu. Ingatlah bahwa masa
lalu tidak pernah kembali. Jika waktu terlewat begitu saja maka yang tersisa
adalah penyesalan. jadi mulailah menjadi manajer yang baik dalam manajemen
waktu anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar