DILEMA DEMONTRASI ANARKISTIS
Kebijakan kenaikan BBM nampaknya telah menyulut api amarah
masyarakat Indonesia, tak terkecuali para mahasiswa. Demonstrasi akhir-akhir
ini kerap sekali berakhir dengan bentrok, bahkan seakan hal tersebut sudah
menjadi tradisi saat demo berlangsung. Krisis idealitas aksi demonstrasi
semacam ini merupakan kendala bagi proses demokrasi di negara ini. karena, demo
disertai tidakan anarkistis memang tidak boleh dijadikan tradisi. Selain telah
menodai perjuangan demonstran, anarkisme serta perusakan fasilitas umum maupun
pribadi telah merugikan masyarakat.
Jika ditilik dari sebab aksi demo dapat dilihat realita
demokrasi kita, rakyat yang seharusnya sebagai subjek pembangunan kini justru
diperlakukan sebagai objek. Hal ini dapat dicermati saat pemerintah mengambil Kebijakan
untuk menaikkan harga BBM, tentunya rakyat yang akan menanggung dampak
kebijakan tersebut. Sehingga masyarakat Indonesia menanggapi kebijakan tersebut
dengan aksi demontrasi. Namun sayangnya, dalam situasi memanas setiap harinya
pemerintah tetap saja kukuh dengan pengambilan keputusannya bahkan DPR sebagai
wakil rakyatpun sibuk dengan kepentingan politiknya. Jangankan menyanggupi
tuntutan para demonstran, untuk mendengarkan aspirasi dan berdialog dengan masyarakatpun
tidak dilakukan pemerintah. Akhirnya, berbagai elemen masyarakat
mengaspirasikan kekecewaan mereka dengan anarkis agar mendapat perhatian
pemerintah. Sekali lagi, meski tidak dibenarkan, namun ini adalah fakta yang tidak
bisa dipungkiri.
Tindakan anarkistis memang tidak dibenarkan dalam berdemo.
Namun, sepertinya menjadi kurang bijak jika menempatkan demonstran sebagai
terdakwa utama, meskipun benar sebagian dari mereka telah melakukan tindakan
anarkis tersebut. Sudah sewajarnya suara kekecewaan dan amarah masyarakat
memuncak kemarin, karena elite-elite bangsa di negara ini sudah mengalami
pergeseran fungsi dengan rakyatnya. Hal ini harusnya menjadi pelajaran bagi
pemerintah, merespon aspirasi rakyat adalah tindakan yang harus dikedepankan. Sekalipun
berbeda pandangan dengan masyarakat, setidaknya dengan mendengar dan berdialog
dengan masyarakat tentu negara ini akan damai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar